Profil Desa Ngasinan
Ketahui informasi secara rinci Desa Ngasinan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Ngasinan, Kecamatan Bener, Purworejo, pusat agraris dan peternakan unggul. Jelajahi potensi Gula Aren, Kambing Etawa ras Kaligesing, serta pesona alam tersembunyi Curug Purbayan. Sebuah desa yang memadukan tradisi dengan geliat ekonomi lokal.
-
Pusat Peternakan Unggul
Dikenal luas sebagai salah satu sentra pengembangan peternakan Kambing Peranakan Etawa (PE) ras Kaligesing, yang menjadi pilar ekonomi penting bagi masyarakat selain pertanian.
-
Produsen Komoditas Agraris Khas
Merupakan penghasil utama komoditas Gula Aren (gula kelapa) dan Kapulaga (kapulaga), yang diproduksi secara turun-temurun dan menopang ekonomi skala rumah tangga.
-
Potensi Ekowisata Alam
Memiliki daya tarik alam berupa Curug Purbayan, sebuah air terjun dengan pesona alami yang menjadi potensi pengembangan sektor pariwisata berbasis alam di masa depan.
Terletak di tengah lanskap perbukitan Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Desa Ngasinan memancarkan identitasnya sebagai wilayah yang kokoh berlandaskan tradisi agraris dan peternakan. Desa ini bukan sekadar unit administratif, melainkan sebuah ekosistem ekonomi dan sosial yang hidup, di mana warganya secara turun-temurun mengolah potensi alam menjadi sumber penghidupan yang berkelanjutan. Dengan komoditas unggulan seperti Gula Aren dan Kambing Etawa ras Kaligesing, Ngasinan menunjukkan perannya sebagai salah satu penopang ekonomi lokal di Purworejo.
Geografi dan Wilayah Administratif
Desa Ngasinan merupakan satu dari 28 desa/kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Secara topografi, wilayahnya didominasi oleh kontur tanah perbukitan dengan ketinggian yang bervariasi, memberikan karakteristik lahan yang subur dan cocok untuk kegiatan pertanian tadah hujan dan perkebunan.Luas wilayah Desa Ngasinan secara keseluruhan yaitu 2,93 kilometer persegi atau setara dengan 293 hektare. Secara administratif, desa ini terbagi menjadi 4 dusun, yang kemudian dipecah lebih lanjut menjadi 4 Rukun Warga (RW) dan 12 Rukun Tetangga (RT) untuk mempermudah koordinasi dan pelayanan kepada masyarakat. Lokasi desa ini berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat pemerintahan Kecamatan Bener dan kurang lebih 18 kilometer dari ibukota Kabupaten Purworejo, menjadikannya cukup strategis namun tetap mempertahankan suasana pedesaan yang asri.
Demografi dan Tatanan Sosial Masyarakat
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah penduduk Desa Ngasinan tercatat sebanyak 2.128 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 1.073 laki-laki dan 1.055 perempuan, menunjukkan rasio jenis kelamin yang cukup seimbang. Dengan luas wilayah yang ada, tingkat kepadatan penduduk Desa Ngasinan mencapai sekitar 726 jiwa per kilometer persegi.Mayoritas penduduk Desa Ngasinan menggantungkan hidupnya pada sektor agraris, baik sebagai petani maupun peternak. Tatanan sosial masyarakatnya masih sangat kental dengan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan. Hal ini tecermin dalam berbagai aktivitas komunal, mulai dari kegiatan pertanian hingga upacara adat dan keagamaan. Kelompok-kelompok tani dan ternak menjadi wadah penting bagi warga untuk saling berbagi informasi, meningkatkan keterampilan dan memperkuat posisi tawar dalam pemasaran hasil produksi.
Pemerintahan Desa dan Pembangunan
Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Ngasinan dipimpin oleh Kepala Desa, Wasiun, bersama jajaran perangkat desa lainnya. Pemerintah desa berperan sentral dalam merencanakan dan melaksanakan program-program pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan infrastruktur dasar. Fokus pembangunan diarahkan pada peningkatan akses jalan desa, pengelolaan sumber daya air, serta program pemberdayaan masyarakat.Pemerintah Desa Ngasinan juga aktif dalam menyalurkan berbagai program bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah, seperti Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), untuk membantu meringankan beban ekonomi warga yang membutuhkan. Selain pembangunan fisik, pemerintah desa juga memberikan perhatian pada pengembangan sumber daya manusia. Kolaborasi dengan pihak eksternal, seperti institusi pendidikan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), dimanfaatkan untuk memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM, misalnya dalam hal literasi digital dan strategi pemasaran produk unggulan desa agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Potensi Ekonomi: Jantung Agraris dan Peternakan
Kekuatan ekonomi utama Desa Ngasinan bertumpu pada dua pilar utama, yakni pertanian (perkebunan) dan peternakan. Kedua sektor ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat selama beberapa generasi.Di sektor pertanian, Desa Ngasinan dikenal sebagai salah satu daerah penghasil Gula Aren (gula kelapa atau gula merah) yang signifikan di Kecamatan Bener. Hampir di setiap pekarangan rumah warga dapat dijumpai pohon aren yang nira-nya disadap setiap hari untuk kemudian diolah menjadi gula secara tradisional. Proses produksi yang diwariskan secara turun-temurun ini menjaga kualitas dan cita rasa khas Gula Aren Ngasinan. Selain gula aren, komoditas perkebunan lain yang menjadi andalan ialah Kapulaga. Tanaman rempah ini dibudidayakan di sela-sela perkebunan lain dan memberikan nilai tambah ekonomi yang cukup besar bagi para petani.Pilar ekonomi kedua yang menjadi keunggulan Desa Ngasinan ialah sektor peternakan, khususnya Kambing Peranakan Etawa (PE) ras Kaligesing. Ras kambing ini dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia, baik untuk produksi susu maupun sebagai kambing pedaging dan kontes. Banyak warga yang tergabung dalam kelompok tani ternak, seperti Kelompok Tani Ternak "Ngudi Mulyo", yang aktif dalam kegiatan pembiakan dan pembibitan. Keberadaan kambing PE ras Kaligesing tidak hanya meningkatkan pendapatan peternak, tetapi juga mengangkat nama Desa Ngasinan sebagai salah satu sentra peternakan kambing berkualitas di Kabupaten Purworejo.
Daya Tarik Budaya dan Potensi Wisata Alam
Di tengah kesibukan aktivitas agrarisnya, masyarakat Desa Ngasinan tetap memelihara dan melestarikan kesenian tradisional. Salah satu kelompok seni yang masih aktif di desa ini ialah "Turonggo Seto Lestari Budoyo," sebuah paguyuban Kuda Lumping. Keberadaan kelompok seni ini menjadi penanda bahwa nilai-nilai budaya lokal terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda sebagai bagian dari identitas desa.Dari sisi potensi pariwisata, Desa Ngasinan menyimpan sebuah pesona alam yang belum banyak terekspos, yaitu Curug Purbayan. Air terjun ini menawarkan keindahan alam yang masih sangat alami, dengan suasana yang tenang dan udara yang sejuk. Meskipun saat ini pengelolaannya belum optimal sebagai destinasi wisata komersial, Curug Purbayan memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi objek ekowisata atau wisata minat khusus. Pengembangan yang terencana dapat membuka sumber pendapatan baru bagi desa sekaligus memperkenalkan keindahan alam Ngasinan kepada khalayak yang lebih luas.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Sebagai desa agraris, Desa Ngasinan menghadapi tantangan klasik seperti fluktuasi harga komoditas, regenerasi petani, dan modernisasi teknik produksi. Pemasaran produk Gula Aren yang masih bersifat tradisional juga menjadi area yang perlu ditingkatkan untuk menaikkan nilai jual. Namun dengan fondasi ekonomi yang kuat dari sektor peternakan kambing etawa dan potensi pariwisata yang belum tergarap, Desa Ngasinan memiliki prospek masa depan yang cerah.Upaya-upaya pendampingan untuk digitalisasi pemasaran, penguatan kelembagaan kelompok tani, serta perencanaan pengembangan wisata yang berkelanjutan akan menjadi kunci bagi Desa Ngasinan untuk bertransformasi menjadi desa yang lebih maju dan mandiri. Dengan memadukan kearifan lokal dalam bertani dan beternak dengan inovasi, Desa Ngasinan siap untuk terus tumbuh dan berkontribusi bagi kemajuan Kabupaten Purworejo.